MATERI
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen
Pendidikan
Banyak
sumber yang mendefinisikan pengertian manajemen pendidikan. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Menurut Glatter
Glatters (1979:16) dalam bukunya yang berjudul Education
“policy” and “management” menyebutkan bahwa pendefinisian manjemen tetap
berfungsi karena dapat digunakan untuk menentukan lingkup subyek. Studi
manajemen bersangkutan dengan operasi internal lembaga-lembaga
pendidikan, dan juga dengan hubungan mereka dengan lingkungan mereka, yaitu
masyarakat di mana mereka berada dan badan-badan pemerintahan mereka secara
resmi bertanggung jawab. Dari pendapat yang dikemukakan oleh glatter
diatas ddapat diketahui bahwa ruang lingkup manajemen di dunia pendidikan dibagi
menjadi 2 lingkup utama yaitu: manajemen internal lembaga-lembaga pendidikan,
manajemen hubungan antara pelaku pendidikan dengan lingkungan mereka sendiri.
Manajemen internal lembaga-lembaga pendidikan meliputi bagian-bagian dalam
sekolah itu sendiri. Sedangkan manajemen hubungan antara pelaku pendidikan
dengan lingkungan mereka sendiri dimaksudkan untuk mengatur hubungan antara
sekolah dengan badan-badan pemerintah yang menaungi mereka.
2.
Menurut Stephen J. Knezevich
Dalam bukunya yang berjudul Administration of Public
Education: A Sourcebook for the Leadership and Management of Educational
Institutions, Stephen J. Knezevich (1984:9) mengatakan: “Educational administration is a specialized
set of organizational functions whose primary purposes are to insure the
efficient and effective delivery of relevant educational service as well as
implementation of legislative policies through planning, decision making,
and ledership behavior that keeps the organizations focused on predetermined
objectives, provides for optimum allocation and most productive uses,
stimulates and coordinated professional and other personnel to produce a
coherent social system and desirable organizational climat, and facilitates
determination of essential changes to satisfy future and emerging needs of
student and society.
Atau
jika diterjemahkan adalah sebagai berikut:
“
Administrasi pendidikan adalah seperangkat khusus fungsi-fungsi organisasi yang
tujuan utama adalah untuk memastikan pengiriman efektif dan efisien layanan
pendidikan yang relevan serta pelaksanaan kebijakan legislatif melalui
perencanaan, pengambilan keputusan, dan ledership perilaku yang membuat
organisasi yang berfokus pada tujuan yang telah ditetapkan, menyediakan untuk
alokasi yang optimal dan paling produktif menggunakan, merangsang dan
terkoordinasi profesional dan personel lain menghasilkan sistem sosial yang
koheren dan climat organisasi yang diinginkan, dan memfasilitasi penentuan
perubahan penting untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan muncul dari mahasiswa
dan masyarakat
.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui maksud dan tujuan manajemen dalam
pendidikan adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan melalui
perencanaan, pengambilan keputusan, dan leadership.
3.
Menurut Robert French and Christopher Grey
Dalam bukunya yang berjudul “Rethinking management
education” Robert French (1996:1) mengatakan: “Management education is an
activity of growing significance and influence, which has recently attracted
extensive attention and criticism. In this volume, we present a range of
different perspectives on management education and sugestion for change and
renewal”.
Dari
pernyataan diatas French mengatakan bahwa Manajemen pendidikan merupakan
kegiatan yang tumbuh pentingnya dan pengaruh, yang baru-baru ini telah menarik
perhatian luas dan kritik.
4.
Menurut Tony Bush Menurut Tony Bush (1986)
“Educational
management is a field of study and practice concerned with the operation of
educational organizations”. Dari tahun 1986 Bush selalu konsisten mengatakan
bahwa manajemen pendidikan harus sentral dan fokus pada tujuan pendidikan.
Artinya, kepemimpinan secara terpusat dan terbagi-bagi menjadi beberapa bagian
yang masing-masing bertanggung jawab untuk selalu fous pada tujuan dari
dilaksanakannya pendidikan itu sendiri
B. Obyek kajian dalam manajemen
pendidikan
Objek
atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh ,
yaitu :
1. Man atau manusia adalah unsur terpenting yang
perlu dikelola dalam manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan
misalnya dengan mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi
keahlian orang tersebut.
2. Money atau uang dimaksudkan untuk
mengelola pemdanaan atau pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi
pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan.
3. Materials atau bahan materi
merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam manajemen pendidikan, melalui
pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar
untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.
4. Method Pengelolaan metode juga harus
dilakukan dengan baik, metode yang digunakan untuk mengajar guru di sekolah
satu dengan guru di sekolah lain tidak sama karena tergantung pada kesiapan
siswa yang diajar.
5. Machines Pengelolaan mesin bertujuan
untuk dapat mengelola mesin yang digunakan untuk mendukung proses belajar
mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak cepat mengalami
kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya harus orang yang
benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik.
6. Market atau pasar adalah salah satu
kunci yang menentukan sekolah atau lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga
pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud adalah masyarakat
secara luas, sasaran yang dituju adalah masyarakat yang berniat menyekolahkan
putra putri mereka.
7. Minutes atau waktu perlu dikelola
dengan baik karena waktu belajar peserta didik di sekolah sangat terbatas,
sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu belajar mengajar menjadi
lebih efisien.
C. Fungsi Manajemen pendidikan
Fungsi
manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di
dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal
masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian
(organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian
(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi
staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis
diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan
hasil manajemen yang maksimal.
1. Perencanaan (planning) Perencanaan
(planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan juga dapat
didefinisikan sebagai prosespenyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang
memperlihatkan cara pencapaian tujuan
dan sasaran tersebut
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah proses
penghimpunan SDM, modal dan peralatan, dengan cara yang paling efektif untuk
mencapai tujuan upaya pemaduan sumber daya.
3. Pelaksanaan (actuating) Pelaksanaan
(actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang untuk
melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses
dan efektivitas hasil kerja.
4. Pengendalian (controlling)
Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja
berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan
atau perbaikan jika diperlukan. Proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan
dapat berjalan sesuai dengan target yang pendidikan yang dihadapi. Pengendalian
dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.
D.
Prinsip
– Prinsip Manajemen Pendidikan
Untuk menjamin keberhasilan sebuah usaha maka manajemen
haruslah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-prinsip
manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan
sebuah manajemen.
Mnurut
Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai
berikut :
1. Memprioritaskan tujuan diatas
kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.
2. Mengkoordinasikan wewenang dan
tanggung jawab
3. Memberikan tanggung jawab pada
personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya
4. Mengenal secara baik faktor-faktor
psikologis manusia
5. Relativitas nilai-nilai
Prinsip-prinsip
diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.
Menurut
Henry Fayol. Prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam
arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi khusus dan situasi yang
berubah-rubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri
dari:
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Pemberian Wewenang dan Tanggung
Jawab (Authority and responsibility)
3. Memiliki Disiplin (Discipline)
4. Adanya Kesatuan Komando atau
perintah (Unity of command)
5. Adanya Kesatuan Arahan (Unity of
direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi
di atas kepentingan sendiri
7. Adanya Pemberian Kesejahteraan atau
gaji pegawai
8. Adanya Pemusatan Wewenang
(Centralization)
9. Adanya Hirarki (tingkatan)
10. Adanya
Keadilan dan kejujuran
11. Adanya
Stabilitas kondisi karyawan
12. Adanya
Prakarsa (Inisiative)
13.
Semangat
kesatuan dan semangat korps
E.
Penerapan Prinsip Manajemen pada Pendidikan
Ada
3 faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu:
1. Kebijakan dan penyelenggaraan
pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational production function atau
input – input analisis yang tidak konsisten.
2. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan
secara sentralistik.
3. Peran serta mayarakat khususnya
orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim.
4. Berdasarkan penyebab tersebut dan
dengan adanya era otonomi daerah yang sedang berjalan maka kebijakan strategis
yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam
meningkatkan mutu pendidikan untuk mengembangkan SDM adalah :
a. Manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah (MBS) dimana sekolah diberikan kewenangan untuk merencanakan sendiri
upaya peningkatan mutu secara keseluruhan.
b. Pendidikan yang berbasiskan pada
partisipasi komunitas (community based education)
c. Dengan menggunakan paradigma belajar
yang akan menjadikan pelajar-pelajar menjadi manusia yang diberdayakan.
Sumber
http://www.academia.edu/10033461/
http://jukriadit.blogspot.co.id/2014/04/makalah-manajemen-pendidikan.html
isi dari materi anda sudah sangat bagus
BalasHapusterima kasih, materinya sudah cukup menambah wawasan
BalasHapussudah cukup menambah wawasan... terima kasih selvianti.
BalasHapus